Selamat Datang

Selamat datang di blognya orang Indonesia asli. Silahkan melihat-lihat sekeliling. Semoga bermanfaat bagi hidup dan kehidupan.

Jumat, 18 Maret 2011

Teori Org Umum 2 - Perekonomian vs Pengangguran

Ekonomimakro atau makroekonomi adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan. Makroekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang memengaruhi banyak rumah tangga (household), perusahaan, dan pasar. Ekonomimakro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk memengaruhi target-target kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan.

Pengangguran vs Kebijakan Ekonomi


BERITA buruk bidang ekonomi satu bulan terakhir susul menyusul antara kelangkaan BBM, kekurangan gizi, ketidakjelasan cashflow pemerintah, inflasi tinggi, kenaikan suku bunga, dan anjloknya rupiah.
Minggu lalu, BPS kembali menambah daftar tersebut dengan mengumumkan peningkatan angka pengangguran. Antara Agustus 2004 hingga Februari 2005, jumlah pengangguran terbuka meningkat sekitar 600 ribu orang atau 0,4 persen dari angkatan kerja.
Biasanya, berita peningkatan pengangguran di Indonesia kalah bersaing dengan berita melemahnya rupiah atau peningkatan beban anggaran. Reaksi pengambil kebijakan pun relatif biasa. Paling tidak, selama ini belum pernah ada rapat khusus yang membahas isu pengangguran. Pengangguran hanya menarik untuk dijadikan materi yang dikemas dalam sebuah janji kampanye untuk meraih simpati masyarakat, tetapi tidak menjadi acuan dalam penyusunan dan pengambilan kebijakan.

Rendah, Kualitas Pertumbuhan
Terlepas dari perubahan metodologi dan berbagai kritik terhadap perhitungan data PDB oleh BPS, adalah ironi bahwa peningkatan pengangguran terjadi ketika ekonomi tumbuh hampir setara dengan target pertumbuhan ekonomi pemerintah SBY.
Pada kuartal IV 2004 dan kuartal I 2005, Indonesia berturut-turut mencatat pertumbuhan sekitar 6,7 persen dan 6,4 persen atau rata-rata 6,55 persen. Sementara itu, target pertumbuhan ekonomi pemerintahan SBY sekitar 6,6 persen per tahun.
Jika mengacu pada kecenderungan sebelum krisis, yang setiap satu persen pertumbuhan ekonomi dapat menyerap 400 ribu tenaga kerja, pertumbuhan ekonomi enam bulan terakhir seharusnya mampu menyerap seluruh tambahan angkatan kerja baru. Bahkan, seharusnya terjadi penciptaan lapangan kerja tambahan sekitar 120 ribu orang per tahun.
Namun faktanya, pertumbuhan tinggi sekitar 6,55 persen selama dua kuartal terakhir ternyata tidak diikuti pengurangan pengangguran. Padahal, itu merupakan indikator ekonomi paling penting bagi sebuah bangsa.
Target kuantitatif pertumbuhan telah tercapai, tetapi belum ada tanda-tanda persoalan ekonomi, seperti kemiskinan, pengangguran, akan terselesaikan. Alih-alih mampu menyelesaikan persoalan, yang terjadi justru sebaliknya. Pengangguran semakin meningkat.
Fenomena tersebut memberikan gambaran bahwa kualitas pertumbuhan ekonomi selama ini masih sangat rendah. Selama lima tahun terakhir misalnya, pada setiap satu persen pertumbuhan ekonomi, jumlah lapangan kerja yang tercipta hanya sekitar 250 ribu orang per tahun, lebih rendah dari kemampuan penciptaan lapangan kerja sebelum krisis yang mencapai 400 ribu orang.
Selain itu, fenomena tersebut juga memberi indikasi telah terjadi inequality dampak pertumbuhan terhadap kesejahteraan masyarakat. Ekonomi secara agregat memang meningkat, tetapi peningkatan tersebut tidak dialami seluruh masyarakat, melainkan hanya dialami sekelompok masyarakat tertentu.

Perlu Perubahan kebijakan
Rendahnya kualitas pertumbuhan ekonomi sebenarnya dapat diprediksi sejak awal. Pernyataan BPS bahwa pengangguran meningkat karena investasi belum menyentuh pada kegiatan padat karya (labor intensive) mungkin benar.
Tetapi, hal paling fundamental atas semua itu adalah arah kebijakan ekonomi yang masih menganut kebijakan pemerintahan sebelumnya, yang cenderung fokus pada upaya menstabilkan indikator makroekonomi, seperti inflasi, suku bunga, nilai tukar, dan mengurangi defisit anggaran. Terlepas dari fakta pemerintah saat ini gagal menstabilkan makroekonomi, arah kebijakan seperti itu menaifkan persoalan utama bangsa, yaitu pengangguran dan kemiskinan.
Di negara mana pun, stabilitas makroekonomi hanya merupakan "sasaran antara" dan bukan sasaran akhir. Pemerintah boleh saja berupaya menstabilkan makroekonomi, tetapi tidak lantas mengesampingkan kemiskinan dan pengangguran.
Kekeliruan arah kebijakan ekonomi sebenarnya telah dianut pemerintah sejak era Megawati, namun sempat diluruskan kembali oleh Presiden SBY dalam visi-misinya. Presiden SBY memberikan garis yang jelas pada upaya memberdayakan ekonomi pedesaan, pertanian, dan UKM. Bahkan, hingga saat ini garis kebijakan tersebut seringkali dipertegas oleh Presiden SBY dalam berbagai pernyataan di media.
Hanya sayang, visi misi tersebut tidak terimplementasikan dalam kebijakan dan tindakan tim ekonomi kabinet. Tim ekonomi malah jelas-jelas berencana meneruskan kebijakan ekonomi pemerintahan sebelumnya, yang kembali fokus pada stabilitas makroekonomi.
Konsentrasi pengambil kebijakan ekonomi pun cenderung pada upaya memoles indikator makroekonomi dan proyek infrastruktur yang relatif lebih bernuansa promosi kebijakan. Sebaliknya, jarang sekali ada pembahasan bagaimana mengoptimalkan anggaran untuk memberi stimulus kepada ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Bagaimana menggunakan indikator makroekonomi untuk membuka lapangan kerja lebih luas. Bagaimana membangun infrastruktur di pedesaan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat miskin di pedesaan.
Sekaranglah saatnya bagi pemerintah untuk melakukan koreksi dan perubahan strategi kebijakan ekonomi, yang mengarah kepada perbaikan kuantitas sekaligus kualitas ekonomi. Jika tidak, bukan tidak mungkin ekonomi Indonesia 2009 hanya akan berprestasi di angka-angka, tetapi tidak pada kesejahteraan rakyat.

Analisa
Wacana diatas adalah sebagian cerita fakta mengenai kondisi perekonomian di Indonesia. Wacana tersebut mungkin sudah cukup lama diangkat, yaitu pada tahun 2005, tapi kondisi yang digamblangkan diatas pun ternyata menurut saya tidak jauh berbeda dengan kondisi Indonesia pada tahun ini. Dimana ditahun 2005 pun sudah diprediksi bahwa “ekonomi Indonesia 2009 hanya akan berprestasi di angka-angka, tetapi tidak pada kesejahteraan rakyat”.
Menurut saya ketika suatu negara memiliki prestasi dalam pertumbuhan ekonomi, misalnya untuk setiap tahunnya Indonesia mampu naik sekian persen dalam menstabilkan indikator makroekonomi, seperti inflasi, suku bunga, nilai tukar, dan mengurangi defisit anggaran, seharusnya hal tersebut diimbangi dengan mensejahterakan perekonomian rakyat, salah satunya dengan mengurangi tingkat pengangguran. Tapi pada kenyataannya, ketika pemerintah sudah berhasil menstabilkan perekonomian, hal tersebut tidak berarti rakyatnya sudah sejahtera dalam ekonomi khususnya.
Untuk menangani kasus diatas, seharusnya pemerintah bisa mengimbangi stabilnya perekonomian dengan mensejahterakan perekonomian rakyat secara menyeluruh. Pemerintah bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan cara menginvestasikan anggaran untuk menyentuh pada kegiatan padat karya (labor intensive), memberikan pendidikan kepada anak-anak sekolah tingkat SMU misalnya untuk bisa menciptakan lapangan pekerjaan sejak dini, atau misalnya memberikan kursus skill untuk masyarakat tingkat menengah.kebawah.
Dahulu Presiden SBY pernah mengumumkan kepada publik tentang visi-misinya bahwa Presiden SBY memberikan garis yang jelas pada upaya memberdayakan ekonomi pedesaan, pertanian, dan UKM. Bahkan, hingga saat ini garis kebijakan tersebut seringkali dipertegas oleh Presiden SBY dalam berbagai pernyataan di media. Tapi pada kenyataannya hal tersebut pun tidak dilakukan dengan sungguh-sungguh.
Sebagai warga negara yang peduli terhadap nasib bangsanya, maka sebijaknya kita tidak hanya menunggu dan mengandalkan program-program pemerintah untuk mengatasi kesejahteraan rakyat. Sebagai seorang yang cukup berpendidikan dan sudah menjadi seorang mahasiswa yang cukup peduli dengan kondisi masyarakat Indonesia, khususnya dibidang ekonomi, suatu hari saya akan bisa menciptakan lapangan pekerjaan yang dapat bermanfaat bagi orang banyak. Semoga dapat mengurangi pegangguran. Insya allah.

Ref:
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_makro
http://seputarekonomi.blogspot.com/2005/07/pengangguran-v-kebijakan-ekonomi.html

Teori Org Umum 2 - Ekonomi

Definisi dan Metodologi Ekonomi
Definisi Ekonomi
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan. Atau dapat dikatakan bahwa ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang penggunaan sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Setiap manusia membutuhkan makanan, minuman, pakaian, hiburan, dan lain sebagainya.
Semua kebutuhan ini digunakan untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Namun, tidak semua kebutuhan manusia dapat terpenuhi. Hal ini terjadi karena sifat manusia yang tidak akan pernah puas akan segala sesuatu yang dimilikinya, dan sumber daya yang ada tidak akan cukup untuk memenuhi semua kebutuhan manusia tersebut. Keterbatasan sumber daya inilah yang kemudian kita kenal sebagai kelangkaan, dan menuntut manusia untuk mengatasi masalah tersebut agar segala kebutuhannya dapat tetap terpenuhi. Cara–cara manusia dalam mengatasi masalah pemenuhan kebutuhan itulah yang akhirnya memunculkan sebuah ilmu baru yang bernama ilmu ekonomi.
Metodologi Ekonomi
Sering disebut sebagai The queen of social sciences, ilmu ekonomi telah mengembangkan serangkaian metode kuantitatif untuk menganalisis fenomena ekonomi. Jan Tinbergen pada masa setelah Perang Dunia II merupakan salah satu pelopor utama ilmu ekonometri, yang mengkombinasikan matematika, statistik, dan teori ekonomi. Kubu lain dari metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi adalah model General equilibrium (keseimbangan umum), yang menggunakan konsep aliran uang dalam masyarakat, dari satu agen ekonomi ke agen yang lain. Dua metode kuantitatif ini kemudian berkembang pesat hingga hampir semua makalah ekonomi sekarang menggunakan salah satu dari keduanya dalam analisisnya. Di lain pihak, metode kualitatif juga sama berkembangnya terutama didorong oleh keterbatasan metode kuantitatif dalam menjelaskan perilaku agen yang berubah-ubah.

Sistem perekonomian  

Adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrim tersebut.

Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.

Perekonomian terencana

Ada dua bentuk utama perekonomian terencana, yaitu komunisme dan sosialisme. Sebagai wujud pemikiran Karl Marx, komunisme adalah sistem yang mengharuskan pemerintah memiliki dan menggunakan seluruh faktor produksi. Namun, lanjutnya, kepemilikan pemerintah atas faktor-faktor produksi tersebut hanyalah sementara; Ketika perekonomian masyarakat dianggap telah matang, pemerintah harus memberikan hak atas faktor-faktor produksi itu kepada para buruh. Uni Soviet dan banyak negara Eropa Timur lainnya menggunakan sistem ekonomi ini hingga akhir abad ke-20. Namun saat ini, hanya Kuba, Korea Utara, Vietnam, dan RRC yang menggunakan sistem ini. Negara-negara itu pun tidak sepenuhnya mengatur faktor produksi. China, misalnya, mulai melonggarkan peraturan dan memperbolehkan perusahaan swasta mengontrol faktor produksinya sendiri.

Perekonomian pasar

Perekonomian pasar bergantung pada kapitalisme dan liberalisme untuk menciptakan sebuah lingkungan di mana produsen dan konsumen bebas menjual dan membeli barang yang mereka inginkan (dalam batas-batas tertentu). Sebagai akibatnya, barang yang diproduksi dan harga yang berlaku ditentukan oleh mekanisme penawaran-permintaan

Perekonomian pasar campuran

Perekonomian pasar campuran atau mixed market economies adalah gabungan antara sistem perekonomian pasar dan terencana. Menurut Griffin, tidak ada satu negara pun di dunia ini yang benar-benar melaksanakan perekonomian pasar atau pun terencana, bahkan negara seperti Amerika Serikat. Meskipun dikenal sangat bebas, pemerintah Amerika Serikat tetap mengeluarkan beberapa peraturan yang membatasi kegiatan ekonomi. Misalnya larangan untuk menjual barang-barang tertentu untuk anak di bawah umur, pengontrolan iklan (advertising), dan lain-lain. Begitu pula dengan negara-negara perekonomian terencana. Saat ini, banyak negara-negara Blok Timur yang telah melakukan privatisasi, pengubahan status perusahaaan pemerintah menjadi perusahaan swasta.

Ref:
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_perekonomian
http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_ekonomi#Metodologi

Teori Org Umum 2 - Organisasi

Pengertian Organisasi
Pengertian organisasi menurut para ahli:
1.Prof Dr. Sondang P. Siagian mendefinisikan, “organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.”
2.Drs. Malayu S.P Hasibuan mengatakan, “organisasi ialah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.”
3.Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro mengatakan, “organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.”
4.James D Mooney berpendapat bahwa, “organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian suatu tujuan bersama.”
5.Chester L Bernard (1938) mengatakan bahwa, “Organisasi adalah sistem kerjasama antara dua orang atau lebih yang sama-sama memiliki visi dan misi yang sama”.
6.Paul Preston dan Thomas Zimmerer mengatakan bahwa, “Organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.”
7.Stoner, “organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.”
8.“Organisasi adalah susunan dan aturan dari berbagai-bagai bagian (orang dsb) sehingga merupakan kesatuan yang teratur.” (W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia).
Teori organisasi Muncul pada abad 19 dilatarbelakangi oleh Revolusi Inggris dan lahirnya perusahaan raksasa di Amerika Serikat. Secara umum Organisasi (Yunani: ργανον, organon - alat) adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen. Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi (organizational studies), perilaku organisasi (organizational behavior), atau analisa organisasi (organization analysis). Beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Sinonim Organisasi
1.Institusi/lembaga; Kelompok yang menampung aspirasi masyarakat; punya aturan  tertulis atau tidak; tumbuh dalam masyarakat; mencapai tujuan bersama; dibentuk oleh pemerintah atau swasta.
2.Birokrasi,
-Etimologi (asal kata): bureau=meja kratia (cracein)=pemerintahan, dus pemerintahan atau administrasi melalui kantor.
-Administrasi dan manajemen: badan administrasi atau badan manajemen (administrative body atau management body), dus suatu badan yang menyelenggarakan suatu kegiatan atau pekerjaan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan (baik dalam bidang pemerintahan maupun swasta).
-Sistem: sistem kerja yang berlandaskan suatu jaringan tata-hubungan kerjasama sesuai dengan tata aturan dan prosedur yang ditentukan.
Pembagian Organisasi
Secara garis besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi formal dan organisasi informal. Pembagian tersebut tergantung pada tingkat atau derajat mereka terstruktur. Namur dalam kenyataannya tidak ada sebuah organisasi formal maupun informal yang sempurna.
1.Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional. Contoh: Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
2.Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh: Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak sd, kemping ke gunung pangrango rame-rame dengan teman, dan lain-lain.
Adapun ciri-ciri dari organisasi adalah:
-Adanya komponen (atasan dan bawahan).
-Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang).
-Adanya tujuan.
-Adanya sasaran.
-Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati.
-Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas.
Fungsi Organisasi
Fungsi pengorganisasian berkaitan erat dengan fungsi perencanaan, karena pengoganisasianpun harus direncanakan. Pengertian pengoganisasian dan organisasi berbeda.
Pengoganisasian adalah funsi manajemen dan merupakan suatuproses yang dinamis, sedangkan organisasi merupakan alat atau wadah yang statis.pengoganisasian dapat diartikan penentuan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan, pengelompokan tugas-tugas dan membagi-bagikan pekerjaan kepad setiap karyawan, penetapan departemen-departemen serta penentuan habungan-hubungan.
Organizing berasal dari organize yang berarti menciptakan struktur dengan bagian-bagian yang diintegrasikan sedemikian rupa, sehingga hubunganya satu sama lain terikat oleh hubungan terhadap keseluruhanya. Organisasi diartikan menggambarkan pola-pola, skema bagan yang menunjukkan garis-garis perintah, kedudukan karyawan, hubungan-hubungan yang ada, dan lain sebagainya. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah tempat manajer melakukan kegiatan-kegiatannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Dalam mencapai maksud dan tujuan organisasi, ada 4 fungsi organisasi yang sangat perlu diperhatikan berkaitan dengan manajemen organisasi, yakni:
1.Planning (perencanaan). Hal yang berkaitan dengan perencanaan dalam organisasi diantaranya dalah rencana-rencana yang coba disusun oleh pengelola organisasi, seperti rencana kerja atau kegiatan serta anggaran yang diperlukan, teknis pelaksanaannya biasa melalui rapat-rapat.
2.Organizing (pengaturan). Dalam hal pengaturan, unsur yang perlu diperhatikan & diwujudkan adalah:
-Struktur Organisasi yang mampu menunjukkan bagaimana hubungan (relationship) antara organisasi/bagian/seksi yang satu dengan yang lain.
-Job Description yang jelas yang mampu menjelaskan tugas masing-masing bagian.
-Bentuk Koordinasi antar bagian dalam organisasi (misal. Rapat Koordinasi antar bagian, Rapat Pimpinan antar Organisasi, dll).
-Penataan dan Pendataan Arsip & Inventaris Organisasi. Harus diatur dan ditata dengan baik administrasi organisasi, seperti surat masuk, surat keluar, laporanlaporan, proposal keluar, data anggota, AD/ART, GBHK, presensi, hasil rapat, inventarisasi yang dimiliki, perangkat yang dipinjam dll.
3.Accounting (pelaporan). Pelaporan merupakan unsur wajib yang harus dilakukan untuk menunjukkan sikap & rasa tanggung jawab dari pengurus kepada anggotanya ataupun kepada struktur yang berada diatasnya. Wujud kongkritnya adalah: Progress Report (Laporan Pengembangan Kegiatan) atau Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Kegiatan.
4.Controlling (pengawasan). Tugas organisasi ataupun pimpinan organisasi yang tidak boleh terlewatkan adalah melakukan pengawasan terhadap aktifitas organisasi ataupun realisasi kegiatan dan penggunaan anggaran.
Faktor-faktor yang menentukan perancangan struktur organisasi yaitu:
1.Strategi organisasi pencapaian tujuan.
2.Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi output akan membedakan bentuk struktur organisasi.
3.Kemampuan dan cara berpikir para anggota serta kebutuhan mereka juga lingkungan sekitarnya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur perusahaan.
4.Besarnya organisasi dan satuan kerjanya mempengaruhi struktur organisasi
Struktur Organisasi
Didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal organisasi diolah. Struktur ini terdiri dari unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.
Unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari:
1.Spesialisasi kegiatan.
2.Koordinasi kegiatan.
3.Standarisasi kegiatan.
4.Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan.
5.Ukuran satuan kerja.
Syarat-Syarat Organisasi
Agar suatu partisipasi dalam organisasi dapat berjalan dengan efektif, membutuhkan persyaratan-persyaratan yang mutlak yaitu:
1.Waktu. Untuk dapat berpatisipasi diperlukan waktu. Waktu yang dimaksudkan disini adalah untuk memahamai pesan yang disampaikan oleh pemimpin. Pesan tersebut mengandung informasi mengenai apa dan bagaimana serta mengapa diperlukan peran serta.
2.Uang. Bilamana dalam kegiatan partisipasi ini diperlukan dana perangsang, hendaknya dibatasi seperlunya agar tidak menimbulkan kesan “memanjakan”, yang akan menimbulkan efek negative.
3.Partisipasi. Hendaknya relevan atau berkaitan dengan organisasi dimana individu yang bersangkutan itu tergabung atau sesuatau yang menjadi perhatiannnya. Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk berpartisipasi, dalam arti kata yang bersangkutan memiliki luas lingkup pemikiran dan pengalaman yang sama dengan komunikator, dan kalupun belum ada, maka unsur-unsur itu ditumbuhkan oleh komunikator. Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi timbal balik, misalnya menggunakan bahasa yang sama atau yang sama-sama dipahami, sehingga tercipta pertukaran pikiran yang efektif atau berhasil. Para pihak yang bersangkutan bebas di dalam melaksanakan peran serta tersebut sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. Bila partisipasi diadakan untuk menentukan suatu kegiatan hendaknya didasarkan kepada kebebasan dalam kelompok, artinya tidak dilakukan pemaksaan atau penekanan yang dapat menimbulkan ketegangan atau gangguan dalam pikiran atau jiwa pihak-pihak yang bersangkutan. Hal ini didasarkan kepada prisnsip bahwa partisipasi adalah bersifat persuasif. Partisipasi dalam organisasi menekankan pada pembagian wewenang atau tugas-tugas dalam melaksanakan kegiatannya dengan maksud meningkatkan efektif tugas yang diberikan secara terstruktur dan lebih jelas.
Unsur-Unsur Partisipasi
Menuruth Keith Davis ada tiga unsur penting partisipasi:
1.Unsur pertama, bahwa partisipasi atau keikutsertaan sesungguhnya merupakan suatu keterlibatan mental dan perasaan, lebih daripada semata-mata atau hanya keterlibatan secara jasmaniah.
2.Unsur kedua adalah kesediaan memberi sesuatu sumbangan kepada usaha mencapai tujuan kelompok. Ini berarti, bahwa terdapat rasa senang, kesukarelaan untuk membantu kelompok.
3.Unsur ketiga adalah unsur tanggung jawab. Unsur tersebut merupakan segi yang menonjol dari rasa menjadi anggota. Hal ini diakui sebagai anggota artinya ada rasa “sense of belongingness”.
Alasan Berorganisasi
Organisasi didirikan oleh sekelompok orang tentu memiliki alasan. Seorang pakar bernama Herbert G. Hicks mengemukakan dua alasan mengapa orang memilih untuk berorganisasi:
1.Alasan Sosial (social reason), sebagai “zoon politicon” artinya mahluk yang hidup secara berkelompok, maka manusia akan merasa penting berorganisasi demi pergaulan maupun memenuhi kebutuhannya. Hal ini dapat kita temui pada organisasi-organisasi yang memiliki sasaran intelektual, atau ekonomi.
2.Alasan Materi (material reason), melalui bantuan organisasi manusia dapat melakukan tiga macam hal yang tidak mungkin dilakukannya sendiri yaitu:
1.Dapat memperbesar kemampuannya.
2.Dapat menghemat waktu yang diperlukan untuk mencapai suatu sasaran, melalui bantuan sebuah organisasi.
3.Dapat menarik manfaat dari pengetahuan generasi-generasi sebelumnya yang telah dihimpun.
Contoh Bentuk-Bentuk Organisasi
Organisasi politik, Organisasi sosial, Organisasi mahasiswa, Organisasi olahraga, Organisasi sekolah, Organisasi negara dan lain-lain.
Interaksi Organisasi
Sebagai suatu proses, organisasi juga di dalam dilihat dari proses kerja sama dalam pembagian kerja dan sistem yang berlaku. Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui di dalam hubungan dengan proses kerja sama tersebut. Menurut Alvin A. Goldberg dan Carl E. Larson hal-hal tersebut meliputi sebagai berikut:
1.Peranan. Ada dua kecenderungan yang akan terjadi, pertama yaitu para anggota mendukung perilaku peranan yang dianggap dapat membantu memenuhi kebutuhannya, yang kedua yaitu para anggota kelompok didistribusikan untuk melaksanakan fungsi-fungsi yang dapat mereka tangani secara efisien.
2.Norma-norma Kelompok, yaitu suatu aturan atau tata tertib yang berlaku di dalam suatu organisasi atau kelompok.
3.Iklim Sosial, yaitu ciri khas interaksi anggota di dalam kelompoknya. Iklim sosial dapat resmi atau tidak resmi. Dari iklim sosial juga dapat diketahui apakah suatu kelompok kooperatif atau tidak, kompetitif atau tidak dan lain-lain.
4.Penyesuaian. Biasanya oleh kelompok ada kecenderungan untuk selalu menekan para anggotanya agar mau menyesuaikan dirinya dengan norma-norma dan aturan yang berlaku dalam kelompok tersebut.
Organisasi Sebagai Sistem
Sistem adalah seperangkat elemen atau unsur yang saling berinteraksi yang memperoleh masukan dari lingkungannya, mengubah masukan tersebut dan menyalurkan atau melepaskan hasilnya ke lingkungan luarnya. Unsur yang saling terkait itu memberikan arti bahwa para anggota saling bergantung satu sama lain, dan berfungsi secara bersama-sama.
Sebagai sistem, organisasi dapat dilihat dalam dua cara, yaitu terbuka (open system) dan tertutup (closed system). Sistem terbuka merupakan sistem organisasi yang mengharuskanya untuk terus berinteraksi dengan lingkungannya agar tetap berdiri tegak. Sedangkan sistem tertutup merupakan sistem organisasi yang tidak menggantungkan diri terhadap lingkungannya. Pada sistem terbuka lingkungannya bersifat dinamis, sering berubah-ubah, sulit diramalkan dan dianggap mempunyai maslah yang rumit sehingga organisasi perlu mengadakan interaksi dengan lingkungannya.
Sebagai sistem, organisasi secara terbentuk oleh beberapa subsistem dalam bentuk bagian-bagian yang harus melakukan tugasnya masing-masing. Subsistem organisasi menampilkan lima fungsi penting, yaitu rentangan batas (boundary spanning), produksi, pemeliharaan, adaptasi dan manajemen.
Ada beberapa hal yang dihadapi organisasi pada akhir abad ke-20 dan memasuki abad ke-21, yaitu:
  1. Kompetisi Global.
  2. Desain Organisasi.
  3. Memotivasi Sumber Daya Manusia.
  4. Kecepatan.
  5. Teknologi Komunikasi.
Hubungan Dengan Perilaku dan Kinerja
Desain organisasi perlu mempertimbangkan proses interaksi yang akan terjadi di antara para anggota. Kepuasan kerja, yang akan menentukan kinerja masing-masing anggota, akan terjadi pada mereka yang dapat berkomunikasi antara satu sama lainnya dengan mudah. Demikian juga kesatu-paduan antarkelompok bergantung pada mutu dan jenis kaitan antar pribadi para anggota organisasi.
Organisasi juga memperhitungkan efektivitas dan efisiensinya. Efektivitas dapat dicapai asal tujuan-tujuan organisasi dan tujuan para anggotanya dapat dipenuhi. Sedangkan efisiensi memperhitungkan perbandingan antara masukan (input) dan keluaran (output). Semakin kecil sumber daya yang digunakan dan semakin besar jumlah mutu yang diperoleh, maka organisasi tersebut efisien.
Kesimpulan
Organisasi merupakan sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama, Organisasi adalah sistem kerjasama antara dua orang atau lebih, atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian tujuan bersama, organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
Ref:
http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi
http://www.yousaytoo.com/pengertian-organisasi/146689
http://ancharyu.wordpress.com/2010/01/06/pengertian-dan-fungsi-organisasi/
http://www.ilmumanajemen.com
http://www.lppsm.co.cc/2009/06/c.html
http://blog.student.uny.ac.id/zinkser/2010/11/25/fungsi-organisasi-manajemen/

Jumat, 11 Maret 2011

Etika dan Profesionalisme TSI

Etika dan Profesionalisme TSI

Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk. Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.

Profesi

Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang berkaitan dengan bidang tertentu atau jenis pekerjaan (occupation) yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian, sehingga banyak orang yang bekerja tetapi belum tentu dikatakan memiliki profesi yang sesuai. Tetapi dengan keahlian saja yang diperoleh dari pendidikan kejuruan, juga belum cukup untuk menyatakan suatu pekerjaan dapat disebut profesi. Tetapi perlu penguasaan teori sistematis yang mendasari praktek pelaksaan, dan penguasaan teknik intelektual yang merupakan hubungan antara teori dan penerapan dalam praktek.

Profesionalisme

Berasal dan kata profesional yang mempunyai makna yaitu berhubungan dengan profesi dan memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya, (KBBI, 1994). Sedangkan profesionalisme adalah tingkah laku, keahlian atau kualitas dan seseorang yang professional (Longman, 1987).
Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari.
Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.
Sifat dan orientasi kode etik hendaknya:
1. Singkat;
2. Sederhana;
3. Jelas dan Konsisten;
4. Masuk Akal;
5. Dapat Diterima;
6. Praktis dan Dapat Dilaksanakan;
7. Komprehensif dan Lengkap, dan
8. Positif dalam Formulasinya.

Ref:
http://id.wikipedia.org/wiki/Etika_Nikomakea
http://sidodolipet.blogspot.com/2010/02/pengertian-etika-pengertian-profesi-ciri.html

Etika dan Profesionalisme TSI - 2

Joy computing

Latar Belakang
Joy computing adalah pemakaian komputer orang lain tanpa izin. Pengertian Ini ada hubungannya dengan pengertian etika dan kode etik yang telah dijelaskan sebelumnya. Pada dasarnya bukan aturan yang baru untuk meminta izin kepada yang punya, ketika kita hendak meminjam atau memakai sesuatu yang bukan punya kita sendiri.
Didalam bidang IT (Informasi Tekhnologi) pun juga mempunyai kode etik, dimana hal ini dapat berakibat fatal ketika seseorang memakai sesuatu yang berhubungan dengan IT tanpa seizin yang punya.

Contoh Kasus
Saya bekerja disebuah perusahaan dalam bidang jasa di daerah Jakarta, tepatnya bidang perhotelan. Sebagai seorang yang sedang dipercaya bekerja disana sebagai IT staff, selain harus mengerti dan memelihara sistem yang ada, saya pun dituntut untuk mengerti kebutuhan user secara sistem. Karena dengan sistem, semua pekerjaan user dapat terlaksana dengan cepat dan mudah. Dan program-program yang dipakai pun hampir semuanya sudah saling berintegrasi dengan baik dalam satu sistem.
Komputer adalah sebuah perangkat IT yang sudah menjadi bagian dari mereka. Mereka bekerja setiap hari dengan dibantu oleh komputer. Pernah suatu hari, ada satu user yang sedang membuka dan megerjakan dokumennya, tiba-tiba atasannya memanggil user tersebut untuk keruangan. Karena buru-buru user tersebut pun langsung pergi tanpa menutup dan menyimpan dokumen yang sedang dikerjakan tadi. Dokumen tersebut menurut user cukup penting karena ada hubungannya dengan data client dan sedang dikejar dateline. Teman sekerjanya pun meminjam komputer tanpa seizing user tersebut, alhasil tiba-tiba computer hang dan harus direstart. Dan user tersebut pun harus mengulang megerjakan dokumen yang belum sempat disimpan tadi.
Ada contoh kasus lain, suatu hari user (recepcionist) yang sedang membuka program Fidelio (program yang berguna untuk menyimpan history tamu, termasuk dipakai dalam proses check in/out dan posting pembayaran). User tersebut lupa me-logout program tersebut ketika user tersebut sedang meninggalkan tempat dia bekerja. Tidak disangka ada teman sekerjanya yang memang tidak suka karena mungkin merasa tersaing dengan karir user tersebut. Dilakukanlah hal yang agak riskan yaitu di buatlah check in tamu dengan menggunakan user name yang masih login dengan nama user tersebut.
Alhasil secara sistem pun terlihat bahwa kamar nomor itu tidak bisa dijual karena sudah ada tamu yang check in. Ketika closing tiba, user tersebut kurang untuk memposting uangnya, setelah dicek user tersebut tidak merasa men-check in kan room tersebut. Setelah diselidiki dengan beberapa saksi mata dan dibantu dengan CCTV, ternyata memang ada beberapa user yang memakai komputer tersebut. Dengan proses investigasi yang panjang akhirnya ketahuanlah siapa yang melakukan.

Solusi
Dari beberapa kejadian diatas, sebenarnya bisa dihindari jika:
1.Sebaiknya user lebih aware dengan akses user name dan password yang mereka punya. Jika ingin meninggalkan meja komputernya, sebaiknya tidak lupa untuk me-logout terlebih dahulu jika masih ada program yang terbuka dengan user namenya, karena untuk menjaga tingkat keamanan user name dan password diri user itu sendiri. Karena, jika bekerja dengan tim yang cukup banyak, tingkat keamanan user name masing-masing user pun juga semaki riskan. Apalagi jika hal tersebut sudah menyangkut dengan data dan uang.
2.Sebaiknya jika user baru pertama kali diberikan user name dan password default oleh pihak IT, sebaiknya tidak lupa untuk langsung mengganti passwordnya. Dan user diharapkan benar-benar menjaga privacy passwordnya. Karena hal tersebut bisa menjadi sesuatu yang sensitif disetiap ada kesempatan. Sebagai IT, setiap form request user name dan password apapun itu, kami mencantumkan “Please change your password after receive the new user name and password from IT”. Hal ini dimasukkan untuk mengingatkan user dalam menjaga hal akses di dalam sistem. 
3.User ditempat saya bekerja pun beragam dan dibagi menjadi beberapa department. Kadang dibutuhkan privacy per department. Untuk sharing per department tanpa tercampur dengan department lain, bisa dilakukan dengan membuat policy group untuk masing user dan department di domain controllernya. Di domain controller, bisa diatur hak akses user mau akan di mapping ke department mana, dan bisa diatur akses user tersebut apakah read, atau read & write.

Ref:
http://haifani.wordpress.com/2009/08/13/kejahatan-internetcybercrime-dan-segala-macam-pernak-perniknya/