Selamat Datang

Selamat datang di blognya orang Indonesia asli. Silahkan melihat-lihat sekeliling. Semoga bermanfaat bagi hidup dan kehidupan.

Kamis, 03 November 2011

Teori Organisasi Umum 1 - Ciri-ciri, Unsur dan Teori Organisasi

Alasan Berorganisasi

Organisasi didirikan oleh sekelompok orang tentu memiliki alasan. Seorang pakar bernama Herbert G. Hicks mengemukakan dua alasan mengapa orang memilih untuk berorganisasi: a. Alasan Sosial (social reason), sebagai “zoon politicon ” artinya mahluk yang hidup secara berkelompok, maka manusia akan merasa penting berorganisasi demi pergaulan maupun memenuhi kebutuhannya. Hal ini dapat kita temui pada organisasi-organisasi yang memiliki sasaran intelektual, atau ekonomi. b. Alasan Materi (material reason), melalui bantuan organisasi manusia dapat melakukan tiga macam hal yang tidak mungkin dilakukannya sendiri yaitu: 1) Dapat memperbesar kemampuannya 2) Dapat menghemat waktu yang diperlukan untuk mencapai suatu sasaran, melalui bantuan sebuah organisasi. 3) Dapat menarik manfaat dari pengetahuan generasi-generasi sebelumnya yang telah dihimpun.

Tipe-tipe Organisasi

Secara garis besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi formal dan organisasi informal. Pembagian tersebut tergantung pada tingkat atau derajat mereka terstruktur. Namur dalam kenyataannya tidak ada sebuah organisasi formal maupun informal yang sempurna.

Organisasi Formal


Organisasi formal memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Kemudian menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya. Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya terurutkan dengan baik dan terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama dan mereka terencana dan mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak fleksibel. Contoh organisasi formal ádalah perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan universitas-universitas (J Winardi, 2003:9).

Organisasi Informal


Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan. Selain itu, organisasi juga dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi sekunder menurut Hicks:

Organisasi Primer, organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi dan emosional anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi rimbal balik dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari organisasi semacam ini adalah keluarga-keluarga tertentu.
Organisasi Sekunder, organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat intelektual, rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak bertujuan memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota karena dapat menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun imbalan kepada anggotanya. Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak kerjasama antara majikan dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju mengenai seberapa besar pembayaran gajinya.

Organisasi Berdasarkan Sasaran Pokok Mereka

Organisasi yang didirikan tentu memiliki sasaran yang ingin dicapai secara maksimal. Oleh karenanya suatu organisasi menentukan sasaran pokok mereka berdasarka kriteria-kriteria organisasi tertentu. Adapun sasaran yang ingin dicapai umumnya menurut J Winardi adalah:
Organisasi berorientasi pada pelayanan (service organizations), yaitu organisasi yang berupaya memberikan pelayanan yang profesional kepada anggotanya maupun pada kliennya. Selain itu siap membantu orang tanpa menuntut pembayaran penuh dari penerima servis.
Organisasi yang berorientasi pada aspek ekonomi (economic organizations), yaitu organisasi yang menyediakan barang dan jasa sebagai imbalan dalam pembayaran dalam bentuk tertentu.
Organisasi yang berorientasi pada aspek religius (religious organizations)
Organisasi-organisasi perlindungan (protective organizations)
Organisasi-organisasi pemerintah (government organizations)
Organisasi-organisasi sosial (social organizations)

Unsur-unsur Organisasi

Setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai berikut:

• Sebagai wadah atau tempat untuk bekerja sama

Organisasi adalah merupakan suatu wadah atau tempat dimana orang-orang dapat bersama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan tanpa adanya organisasi menjadi saat bagi orang-orang untuk melaksanakan suatu kerja sama, sebab setiap orang tidak mengetahui bagaimana cara bekerja sama tersebut akan dilaksanakan. Pengertian tempat di sini dalam arti yang konkrit, tetapi dalam arti yang abstrak, sehingga dengan demikian tempat sini adalah dalam arti fungsi yaitu menampung atau mewadai keinginan kerja sama beberapa orang untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam pengertian umum, maka organisasi dapat berubah wadah sekumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu misalnya organisasi buruh, organisasi wanita, organisasi mahasiswa dan sebagainya.

• Proses kerja sama sedikitnya antara dua orang

Suatu organisasi, selain merupakan tempat kerja sama juga merupakan proses kerja sama sedikitnya antar dua orang. Dalam praktek, jika kerja sama tersebut di lakukan dengan banyak orang, maka organisasi itu di susun harus lebih sempurna dengan kata lain proses kerja sama di lakukan dalam suatu organisasi, mempunyai kemungkinan untuk di laksanakan dengan lebih baik hal ini berarti tanpa suatu organisasi maka proses sama itu hanya bersifat sementara, di mana hubungan antar kerja sama antara pihak-pihak bersangkutan kurang dapat diatur dengan sebaik-baiknya.

• Jelas tugas dan kedudukannya masing-masing

Dengan adanya organisasi maka tugas dan kedudukan masing-masing orang atau pihak hubungan satu dengan yang lain akan dapat lebih jelas, dengan demikian kesimpulan dobel pekerjaan dan sebagainya akan dapat di hindarkan. Dengan kata lain tanpa orang yang baik mereka akan bingung tentang apa tugas-tugasnya dan bagaimana hubungan antara yang satu dengan yang lain.

• Ada tujuan tertentu

Betapa pentingnya kemampuan mengorganisasi bagi seorang manajer. Suatu perencana yang kurang baik tetapi organisasinya baik akan cenderung lebih baik hasilnya dari pada perencanaan yang baik tetapi organisasi tidak baik. Selain itu dengan cara mengorganisasi secara baik akan mendapat keuntungan antara lain sebagai berikut. Pelaksanaan tugas pekerjaan mempunyai kemungkinan dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif.

Secara ringkas unsur-unsur organisasi yang paling dasar adalah:
- Harus ada wadah atau tempatnya untuk bekerja sama
- Harus ada orang-orang yang bekerja sama
- Kedudukan dan tugas masing-masing orang harus jelas
- Harus ada tujuan bersama yang mau dicapai

Teori Organisasi

Teori Organisasi Klasik

Konsep-konsep tentang organisasi sebenarnya telah berkembang mulai tahun 1800–an,konsep itu dikenal dengan teori klasik (classical theory) atau kadang–kadang disebut juga teori tradisional, teori klasik telah ada ribuan tahun yang lalu, seperti yang dikenal dalam kerajaan mesir, china, dan kekaisaran romawi. Teori organisasi klasik hampir sepenuhnya menguraikan anatomi organisai formal, hal ini tercermin dalam teori-teori di muka yang dikemukakan oleh para penulis terkenal, antara lain, Weber, Fayol, Mooney, dan Reeily, Gulick dan Urwick.
Teori klasik berkembang dalam tiga aliran: birokrasi ,teori administrasi, dan manajemen ilmiah. Ketiga aliran ini dibangun atas dasar anggapan yang sama, ketiganya juga mempunyai efek yang sama dalam praktek, dan semuanya dikembangkan sekitar tahun 1900-1950 oleh kelompok-kelompok penulis yang berkerja secara terpisa dan tak saling berhubungan. Teori klasik mendefenisikan organisasi sebagai struktur hubungan ,kekuasaan–kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain.
Menurut para pengikut aliran teori organisasi klasik ,suatu organisasi atau koordinasi bergantung pada empat kindisi pokok yang harus ada sebelum “kesatuan kegiatan” kondisi – kondisi tersebuat adalah sebagai berikut:
1. Kekuasaan, bisa demokratis atau otokratis, hal ini bisa disebut sebagai sumber peng organisasian tertinggi
2. Saling melayani, yang merupakan legitimasi sosial pada organisasi
3. Doktrin, dalam arti sederhana, hal ini merupakan rumusan tujuan organisasi
4. Disiplin, diartikan sebagai perilaku yang ditentukan oleh perintah atau pengendalian diri
-          Teori Birokrasi
Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya : The Prostestant Ethic and Spirit of Capitalism. Ia menulis juga juga buku-buku lain ,antar lain ,adalah The Theory of Social and Economic. Kata birokrasi mula-mula berasal dari kata legal-rasional .organisasi disebut rasional dalam hal penempatan tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut, menurut Weber bentuk organisasi yang birokratik secara kodratnya adalah bentuk organisasi yang paling efesien. Weber mengemukakan karakteristik-karakteristik birokrasi sebagai berikut:
1. Pembagian kerja yang jelas, pembagian kerja atau spesialis si hendaknya sesuai dengan kemampuan teknisnya
2. Hirarki wewenang yang dirumuskan secara baik, sentralisasi kekuasaan berdasarkan suatu hirarki, dimana adanya pemisah yang jelas antara tingkat-tingkat bawahan dan atasan
3. Program rasional dalam mencapai tujuan organisasi, seleksi dan promosi bagi personalia organisasi didasarkan kecakapan teknis
4.  Sistem prosedur bagi penanganan situasi kerja
5. Sistem aturan yang mencakup hak-hak dan kewajiban–kewajiban posisi para pemegang jabatan
6. Hubungan–hubungan antar pribadi yang bersifat ‘impersonal’ ada pemisah pribadi dengan masalah formal (organisasi)
Jadi birokrasi adalah sebuah model organisasi normatif, yang menekankan struktur dalam organisasi.
-          Teori Administrasi
Teori administrasi adalah bagian kedua dari teori organisasi klasik, seperti teori klasik lainya,teori administrasi juga berkembang sejak tahun 1900. Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan dan Lyndall Urwick dari eropa, serta Mooney dan Reiley di Amerika. Henri Fayol (1841-1925 ), seorang industrialis dai perancis ,pada tahun 1916 telah menulis masalah-masalah teknik dan administrasi dalam bukunya yang terkenal, Administrasion Industriel le et Generale (Administrasi Industri dan Umum).
Fayol menyatakan bahwa semua kegiatan-kegiatan industrial dapat dibagi menjadi 6 kelompok:
1. Kegiatan-kegiatan teknikal (produksi, manufacturing, adaptasi)
2. Kegiatan-kegiatan komersial (pembelian, penjualan, pertukaran)
3. Kegiatan-kegiatan finansial (pencarian suatu pengunaan optimin dari modal)
4. Kegiatan-kegiatan keamanan (perlindungan terhadap kekayaan dan personalia organisasi)
5. Kegiatan-kegiatan akuntansi (penentuan persedian, biaya, penyusunan neraca dan laporan rugi-laba, statistik)
6. Kegiatan-kegiataan manejerial (perencanaan, pengorganisasian pemberian perintah, pengkoordinasian dan pengawasan)
-       Manajemen Ilmiah
Manajemen ilmiah, yang dikembangkan mulai sekitar tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor, telah dipergunakan cukup luas. Taylor mencoba mengembangkan metoda kerja yang lebih efisien dengan mngadakan pendekatan ilmiah terhadap masalah-masalah manajemen ,sebagai hasilnya dia mengemukakan empat kaidah dasar manajemen yang harus dilaksanakan dalam organisasi perusahaan ,yaitu:
  1. Mengantikan metoda-metoda kerja dalam praktek dengan berbagi metoda yang dikembangkan atas dasar ilmu pengetahuan tentang kerja ilmiah yang benar
  2. Mengadakan seleksi , latihan-latihan dan pengembangan para karyawan secara ilmiah
  3. Pengembangan ilmu tentang kerja serta seleksi ,latihandan pengembangan secara ilmiah harus diintegrasikan
  4. Untuk mencapai manfaat manajemen ilmiah ,perlu dikembangakan semangat dan mental para karyawan melalui pendekatan antara karyawan dan manajer
Teori Organisasi Neoklasik
Seperti terkandung dalam namanya, teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik, teori neo klasik merubah, menambah, dan dalam banyak hal memperluas teori klasik. Teori neoklasik sebenarnya bukan merupakan teori baru yang muncul seperti teori klasik, teori neoklasik muncul dan “ mengusulkan “ perubahan–perubahan pada teori klasik, perkembangan teori klasik dimulai dengan inspirasi percobaan-percobaan yang dilakukan di Hawthorne, serta tulisan Hugo Munsterberg, pendekatan neoklasik ditemukan juga didalam buku-buku tentang hubungan manusiawi seperti Gardner dan Moore , Human Ralation in Industry.
Hugo Munsterberg
Sebagai pencetus psikologi industri yang diakuai luas, Hugo Munsterberg menulis bukunya yang paling menonjol, Psychology and Industrial Effecincy, pada tahun 1913, buku ini merupakan jembatan penting antara manajemen ilmiah dan perkembangan lebih lanjut teori neoklasik, yang berkembang sekirtar tahun 1930 –an.
Teori Organisasi Modern
Aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen adalah teori modern. Teori modern adalah multi disiplin dengan sumbangan berbagai bidang disiplin ilmu pengetahuan, yang kadang-kadang disebut juga analisasistem pada organisasi, tetapi organisasi suatu tempat terbuka yang harus bila ingin mempertahankan kelangsungan hidupnya, menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan-lingkungannya, organisasi dan lingkungannya adalah saling tergantung, masing-masing tergantung ,pada yang lain sebagai sumber.
Teori organisasi dan manajemen modern dikembangakan sejak tahun 1950 , teori modern dalam banyak hal yang mendasar berbeda dengan teori klasik.
1. Teori klasik memusatkan pandanganya pada analisa dan deskripsi organisasi, melalui analisa dan metoda ilmiah ,sasran organisasi telah dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil sesuai hakekat pekerjaan itu sendiri
2. Ilmu pengetahuan klasik telah membicarakan konsep koordinasi, skalar dan vertikal, teori neoklasik, sebenarnya bukan teori, mengubah teori klasik dengan menekankan pentingnya aspek perilaku manusia dlam organisasi
Teori modern bisa disebut sebagai teori oraganisasi dan manajemen umum yang memadukan teori klasik dan neoklasik dan neoklasik dengan konsep-konsep yang lebih maju .teori modern menyebutkan bahwa kerja suatu organisasi adalah sangat kompleks, dinamis, multilevel, multidimensional, multi variabel dan probalistik, sebagai suatu sistem, organisasi terdiri  atas 3 unsur:
1. Unsur struktur yang bersifat makro
2. Unsur proses yang juga bersifat makro
3. Unsur perilaku anggota organisasi yang bersifat mikro, ketiganya saling kait-mengkait dan sebenarya tak terpisahkan satu sama lain.
Dengan analisa sistem, teori organisasi modern mencoba untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang saling berhubungan, pertanyaan-pertanyaan kunci tersebut diantaranya:
1. Apa yang merupakan bagian-bagian strategis sistem
2. Apa yang menyebabkan mereka saling tergantung
3. Proses-proses inti apa dalam sistem yang menghubungkan bagian-bagian secara bersama dan memberikan penyesuaian satu dengan yang lain
4. Tujuan apa yang hendak dicapai melalui sistem
Kita perlu mengenal terlebih dahulu teori sistem umum (general sytem theory).
Teori Sistem Umum
Teori sistem umum merupkan suatu aspek analisis organisasi yang berusaha untuk menemukan, kaidah-kaidah umum organisasi yang berlaku secara universal, tujuan teori sitem umum adalah penciptaan suatu ilmu pengetahuan organisional universal dengan mengunakkan elemen-elemen dan proses-proses umum seluruh sistem sbagai titik awal. Ada beberapa tingkatan sistem yang harus diintegrasikan Kenneth Boulding mengemukakan klasifikasi tingkat-tingkat sistem sebagai berikut:
1. Struktur statik, yang merupakan tingkat rangka dasar, anatomi suatu sistem
2. Sistem dinamik sederhana, tingkat mesin jam, dengan gerakkan tertentu
3. Sistem sibernetik, tingkat termostat, sistem berkerja untuk menjaga keseimbangan melalui proses pengendalian diri
4. Sistem terbuka, tingkat pemeliharaan diri yang berkembang dan meliputi organisme yang hidup
5. Sistem genetika sosial, tingkat masyarakat sel, yang dengan pembagian kerja
6. Sistem hewani, tingkat mobilitas yang ditunjukkan dengan adanya erilaku yang diarahkan pada tujuan
7. Sistem manusiawi, tingkat dengan sinbol komunikasi dan interpretasi
8. Sistem sosial, tingkat organisasi sosial
9. Sistem transedental, tingkat terakhir dan absolut, merupakan struktur yang sistematik tetapi tidak dapat diketahui
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_sosial/
http://dahlanforum.wordpress.com/2009/07/21/unsur-unsur-organisasi/
http://adityagunadarma.blogspot.com/2011/03/teori-organisasi.html/
 
 
 
 
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar